Menyoal tentang hati

Such a weird tittle. Let me share..
Ini Hati. Berhati-hatilah dengan Hati.
Menyoal tentang hati memang tidak akan ada habisnya ketika kita ulas. Seperti benang kusut yang sudah tidak ada ujungnya. Kalau sudah gitu, harus apa? harus gimana? Cara terbaik adalah ambil gunting dan membuat ujung baru hadir..
Tidak ada kata terlambat atau bahkan terlanjur untuk membuat yang suram menjadi sedikit lebih cerah. Mengapa sedikit? karena ini "Menyoal tentang hati"
Ketika kita bicara mengenai keterlambatan. Bayangkan ketika nol koma sepersekian detik terlambat atas keberangkatan kereta eksekutif untuk pulang ke kampung halaman, apa yang terjadi? Tentu saja menyesal. Analogi tersebut bisa kita korelasikan dengan hati. Pasti sudah pada expert kalo membahas bab ini.
Tentu saja kita ga mau terlambat untuk mencintai orang-orang yang tulus mencitai kita. Setuju?
Lalu, bagaimana ketika datang kata terlambat karena seseorang yang kita cintai telah pergi? Sekali lagi ini menyoal tentang hati, meski sangat berat untuk kita terima, meski dengan rasa sakit kita mencoba menghadapi. Menyoal tentang hati, coba resapi hati, pahami yang terjadi, sugestikan hati menggerakan fikiran, jiwa dan tindakan untuk membuat ujung baru hadir..
Jika ada menyoal tentang hati atas keterlambatan mencintai, ada pula menyoal tentang hati tentang terlanjur mencitai. Analogi yang sangat sederhana adalah ketika kita adalah seorang yang tidak bisa berenang, sedang bermain air di bibir kolam renang, tiba-tiba kita ditarik oleh teman kita sehingga basah kuyup. apa yang terjadi selanjutnya? kebanyakan orang akan melanjutkan berenang dengan kata "sudah terlanjur basah" padahal ia tahu ia tidak bisa berenang. Menjadi hal yang mudah sekali untuk disangkal karna tidak harus bisa renang yang penting senang. Mari kita menyoal tentang hati dengan kata terlanjur. Mulai dari sebuah quotes yang berbunyi "Well it is not about what you FEEL, it is about what you DESERVE to get" -CeweQuat's Book-. Tentu saja sebagian kalian setuju dengan quotes diatas, sebagian lagi tidak. Karena ini menyoal tentang hati. Perempuan yang notabene dijuluki makhluk yang sangat peka dan emosional, semua tindakan pasti pake hati, dan terkadang sangat susah dipahami oleh laki-laki sebagai makhluk logika. Namun, hal ini bisa menjadi bumerang untuk kita perempuan. Kata terlanjur sayang, terlanjur lama membina hubungan, terlanjur cinta, terlanjur janji. Membuat kita mengaburkan batas menyoal tentang hati dan rasional pikir. Bahkan sampai melakukan bermacam cara untuk deserve it. Lalu harus apa? dan harus bagaimana?. "Tidak ada kata terlanjur. ketika kita merasa salah memilih jurusan saat kuliah, cukup empat tahun kita merasa salah. tidak ada kata terlanjur untuk memulai sesuatu yang baru di dunia kerja yang sesuai dengan kesukaan kita. tidak ada kata "ah nanggung" atau "ah, sudah terlanjur". Setidaknya ketika kita tidak menghiraukan kata terlanjur, kita cukup salah empat tahun saja dan tidak untuk selamanya. Menyoal tentang hati, coba resapi hati, pahami yang terjadi, sugestikan hati menggerakan fikiran, jiwa dan tindakan untuk tidak menghiraukan kata terlanjur untuk deserve it.
Selamat Berjuang Menyoal tentang HATI <3>

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Persalinan di RS Ananda Purwokerto

Family Trip to Lombok "Pengalaman Trip Bersama Toddler"

Review Hotel Sendok Senggigi Lombok