Catatan Bunda Hana

Hari ini hari terahir di bulan Mei. Yaeyalah. Semua orang juga pada tau kali. Weiz, tunggu dulu. Yang orang orang gatau, adalah gimana Mei ini terlewati. Begitu aja, atau luar biasa. Sederhana saja, Mei memberiku banyak pelajaran hidup yang lain. Tentang titipan yang harus benar benar kita jaga. Kita boleh pakai titipan itu, memaksimalkannya untuk beribadah lebih bagus, sangat bagus malah. Tapi harus bertanggung jawab untuk menjaga, benar benar menjaga. Yups, titipan itu adalah badan atau tubuh kita. Suatu hari seorang yang udah terbiasa dihampiri masuk angin, merasa tubuhnya sangat lelah, lelah sekaliii.. Hatinya? Ah, kita sedang membahas tubuh. Hati nanti saja.Tak baik mengalihkan pembicaraan. Back to topic. Setelah merasa sangat lelah, seseorang ituulai mual-mual. Pusing yang begitu menghujam. Demam yang naik turun suhunya. Flu yang menghasilkan bany produksi ingus. Dan batuk kering. Hingga berujung thypus. Diagnosis dokter atas seseorang ini adalah terlalu capai dan banyak fikira

Cinta Kata Cinta, ia dapat bergabung dengan kata jatuh dan bangun. Jatuh Cinta dan Bangun Cinta. Apa makna tersebut menyiratkan kita harus terjatuh terlebih dahulu untuk memmbangun Cinta? Bila kita telah jatuh cinta, ia memerintahkan seluruh hati, fikiran, jiwa dan raga untuk merasakan kehadirannya. Begitu halus menyusup dalam hati membuat getaran dan gejolak tiada henti. Bila kita telah jatuh cinta, ia menggerakan tangan untuk menuliskan isyaratnya, menengadahkan kedua tangan untuk membisikkan namanya dalam doa. Ia pun menggerakan kaki untuk ringan melangkah kepada yang ia cintai, seiring sejalan berpacu dalam melodi. Ia “Cinta” mengokohkan sendi berjuang meraih mimpi. Bila kita telah jatuh cinta, jiwa seraya alunan nada, indah berirama. Namun, bila kita tak hati-hati ketika kita telah jatuh cinta, ia “Cinta” akan melemahkan seluruh hati, fikiran, jiwa dan raga menjadi merana. Meruntuhkan raga yang kuat menjadi rapuh tak berdaya. Fikiran yang penuh impian menjadi