Tentang UN 2012
Senin, 16 April 2012
menjadi hari pertama yang mungkin mendebarkan bagi sebagian besar anak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal itu sudah saya rasakan satu tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku kelas XII.
mungkin kiriman saya di blog ini masih ada .. :)
sudah tidak asing lagi ketika saya membaca artikel di Kompasdotcom "SMS Kunci Jawaban Juga Beredar di Demak"
dan ini "Jangan Anggap UN Menakutkan".
setahun yang lalu, tetap satu hari sebelum ujian hape saya berdering entah berapa kali,
semua sms yang masuk adalah sms tentang ujian nasional esok hari.
mulai dari pengawas yang membawa alat detektor, pengawas dari kepolisian, soal yang diacak tiap hari, sampai yang paling banyak masuk adalah sms jawaban ujian.
saya sempat khawatir, jika saya tidak menghafal jawaban ini, besok ketika sama jawabannya, saya akan menjadi orang yang cengo.. (entah bahasa apa yang sedang saya gunakan).
namun, hal itu telah saya tepis dengan kemantapan hati dan siraman nasehat dari berbagai kalangan...
guru, orang tua, om-tante, dkk.. :)
motivasi dari mereka menjadi kunci semangatku waktu itu..
Terimakasih semuaa.. Aku sayang kaliaann.. :)
menjadi hari pertama yang mungkin mendebarkan bagi sebagian besar anak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal itu sudah saya rasakan satu tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku kelas XII.
mungkin kiriman saya di blog ini masih ada .. :)
sudah tidak asing lagi ketika saya membaca artikel di Kompasdotcom "SMS Kunci Jawaban Juga Beredar di Demak"
dan ini "Jangan Anggap UN Menakutkan".
setahun yang lalu, tetap satu hari sebelum ujian hape saya berdering entah berapa kali,
semua sms yang masuk adalah sms tentang ujian nasional esok hari.
mulai dari pengawas yang membawa alat detektor, pengawas dari kepolisian, soal yang diacak tiap hari, sampai yang paling banyak masuk adalah sms jawaban ujian.
saya sempat khawatir, jika saya tidak menghafal jawaban ini, besok ketika sama jawabannya, saya akan menjadi orang yang cengo.. (entah bahasa apa yang sedang saya gunakan).
namun, hal itu telah saya tepis dengan kemantapan hati dan siraman nasehat dari berbagai kalangan...
guru, orang tua, om-tante, dkk.. :)
motivasi dari mereka menjadi kunci semangatku waktu itu..
Terimakasih semuaa.. Aku sayang kaliaann.. :)
Comments
Post a Comment