Kudengarkan Hatiku

Pagi hari melihat timeline twitter dari seorang sahabatku @fitrikaaa me-retweet sebuah kutipan dari akun @OhKutipanBuku begini bunyinya "aku cuma butuh kamu untuk temani aku menjadi dewasa.
Hatiku langsung menyebutkan satu nama, Kamu, Iya Kamu.
Tak hanya hatiku yang berbicara. namun otakku juga langsung merekam dan jemariku ingin menuangkan.
Kudengarkan hatiku.

Dear Hana Novita Maryam,
Tulisan ini darimu dan untukmu, untukmu juga..
Tantangan yang besar adalah menghadapi dirimu sendiri, menghadapi rasamu, menghadapi rasa takutmu, menghadapi semua yang sebenarnya bisa menjadi cambukmu untuk menjadi lebih baik.
Saat ini memang usiamu sudah memasuki bilangan puluhan. Percayalah kamu pasti bisa memupuk rasamu menjadi bijak dan tumbuh sebagai wanita dewasa yang cerdas, bahagia, dan sukses tetap rendah hati.
Kini disampingmu ada sosok yang tentu saja tak perlu kau uraikan dengan kata.
Bersyukurlah..
kali ini bukan saat dan tempat yang tepat untukmu bercerita semuanya. kamu cukup bersabar.

Jari-jemari masih asik menekan tuts netbook untuk mengurai catatan yang terekam dalam otakku.
masih ingat ketika melihat orang dewasa berbicara, dan mengatasi masalahnya dengan bijak dan tenang, kamu menginginkan menjadi sepertinya suatu saat nanti di masa depan. ya kan? semua butuh proses dan perjuangan. tidak sebentar dan tidak mudah. jangan lelah ya. belajar dari hal-hal yang paling sederhana namun tanpa kamu sadari membuat kamu terbiasa memandang sesuatu lebih bijak dan yakin suatu saat nanti kamu tumbuh menjadi pribadi yang matang dan dewasa.

Jadikanlah materi ini untuk menjadikanmu mengerti dan belajar..
  • Sabar dan Ikhlas. sabar tidak ada batasnya bukan? kalau pun ada, kamulah yang membatasi itu. Ya, sabar bukan berarti lemah dan tidak tegas, namun sabar dan adalah satu paket sikap menerima dan menghargai disaat sulit saat yang belum sesuai dengan keinginan kita. Kudengarkan hatiku.
  • Kontrol emosi, emosi bukan marah. memang selalu identik dengan marah. namun emosi adalah perasaan secara keseluruhan. baik sedih, senang, kecewa, bahagia. manage itu dengan baik. cobalah kontrol emosi agar tidak berdampak pada lingkungan yang mungkin tidak tau-menau apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu.
  • Coba reduce perasaan berhak, persaan ini yang kadang menjadikan kita terlihat egois. kepada siapapun minimalisir perasaan ini. baik kepada orang tua atau orang terdekat kita. belajar menjadi dewasa tentunya belajar untuk kuat dan mandiri. :)
Tulisan ini diilhami oleh orang-orang terkasih dalam lika-liku hidupku. Terimakasih :)
Sumber: http://cewequat.com/news/2014/05/28/be-mature/

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Persalinan di RS Ananda Purwokerto

Family Trip to Lombok "Pengalaman Trip Bersama Toddler"

Review Hotel Sendok Senggigi Lombok