Cerita Perjalanan Family Stategic Planning

Pertama kali mendapat kesempatan untuk belajar langsung bersama Bu Septi Peni Wulandari atau biasa disapa dengan panggilan Bu Septi, dan suami beliau Pak Dodik di Tanjung Tabalong, Sabtu 27 Januari 2018 lalu. Awal tahun yang menyenangkan sekaligus banyak peluang kesempatan belajar bagi saya karena awal tahun ini saya bersama ribuan ibu-ibu lainnya di seluruh Indonesia mendapat kesempatan untuk kuliah lagi di Institut Ibu Profesional (IIP). Melalui program matrikulasi ini pun saya dipertemukan langsung dengan inisiator dan founder IIP, sepasang suami istri yang begitu terampil dan luar biasa dalam menginisiasi perubahan dalam diri dan keluarga mereka, sampai akhirnya membawa konsep perubahan itu kedalam sebuah wadah yang membawa manfaat untuk banyak orang terutama para ibu.
Saat mengikuti seminar Membangun Peradaban dari Rumah Bu Septi dengan semangat membagi kisah perubahan besar dalam dirinya, mulai dari mengubah penampilan beliau saat di rumah dengan menggunakan atribut layaknya seseorang yang bekerja di kantor, sampai program program yang dirancang beliau untuk melecut semangat diri sendiri dalam berubah untuk keluarganya. Sampai pada akhirnya program tersebut dikonsep oleh Pak Dodik menjadi kurikulum perkuliahan di IIP.
Setengah hari bersama Bu Septi dan Pak Dodik ternyata kurang puas  Awalnya saya berfikir untuk tidak mengikuti workshop di Banjarmasin. Saya dan suami sepakat untuk suami saja yang mengikuti workshop, saya menjaga kaizan di Kids Corner. Bayangan yang ada dipikiran saya waktu itu.... Kami seminar di Tanjung jam 8.00-12.00, Persiapan berangkat ke Banjarmasin (membutuhkan waktu kurang lebih enam jam perjalanan) 13.00
Sampai Banjarmasin 18.00
Istirahat di guest house, pagi workshop jam 9.00-16.00 dan langsung pulang ke Tanjung lagi. (Sepertinya akan sangat melelahkan, dengan kondisi hamil muda, dan membawa kaizan, pergi berdua aja) 
Sepulang dari seminar saya diskusi dengan suami untuk sekalian ikut workshop. InsyaAllah saya kuat dan tetap kondusif meskipun membawa kaizan ke dalam ruangan workshop. Awalnya saya juga memikirkan soal pengeluaran, maklum emak emak di akhir bulan  karena untuk seminar, perjalanan, penginapan, perjalanan dan workshop di akhir bulan kalo dipikir rasanya takut kurang. Akhirnya, saya dan suami menghitung kembali dana alokasi untuk belajar, ternyata masih cukup insyaAllah. Bismillah, niat menuntut ilmu, semoga Allah ridhoi dan memberi keberkahan setiap langkah. Kami juga terus berdoa semoga perjalanan lancar, kami bertiga sehat selama mengikuti kegiatan.
Membuang pikiran akan sangat melelahkan, dan mengganti dengan sugesti positif senang menuntut ilmu, bersilaturahmi dengan teman-teman IIP Kalimantan Selatan.
Alhamduliah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, MasyaAllah sungguh nikmat belajar, asiknya workshop bersama Bu Septi dan Pak Dodik melunturkan rasa lelah kami. Semangat para panitia dan peserta yang ternyata juga banyak yang menempuh perjalanan seperti kami. Bahkan ada sepasang suami istri yang menempuh perjalanan jam 01.00 dini hari naik bis dari Tanjung, sampai di Banjarmasin subuh dan langsung bergegas mengikuti workshop. Ya Allah, rasanya saya malu punya pemikiran seperti diatas sebelumnya 
Perjalanan pulang ke Tanjung lebih seruu, karena kami bersama pasangan yang semalam berangkat naik bis bersama sama satu mobil kembali ke Tanjung. Sepanjang perjalanan kami bercerita  banyak sharing tentang parenting sampai kami terlelap, untung bapak supir stand by sampai akhir penantian panjang 
Selepas acara, abaikan muka pojok kanan kiri yang kucel 😂

Ibu-ibu tangguh 😍


Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Persalinan di RS Ananda Purwokerto

Family Trip to Lombok "Pengalaman Trip Bersama Toddler"

Review Hotel Sendok Senggigi Lombok